Wisata Nias: Menelusuri Keagungan Budaya Kuno Megalitikum Di Ujung Barat Indonesia

Keindahan alam dan budaya, merupakan dua hal tak terpisahkan yang membuat Indonesia menjadi sebuah negara dan bangsa yang mengagumkan.

Tiap jengkal tanahnya memiliki nilai budaya yang tinggi dengan nuansa alam indah, warisan keagungan para leluhur dan nenek moyang yang tinggal dan berpijak di tanahnya. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia, maka tak ada salahnya untuk menelusurinya dan melihat bagaiamana jejak-jejak peninggalan masa lalu yang menjadi dasar bagi kehidupan bangsa Indonesia di masa sekarang.

Untuk memulai mencoba menelusuri jejak-jejak peninggalan lampau dan keindahan alam Indonesia, rasanya akan menarik jika kita mencoba memulainya dari ujung barat Indonesia, dari sebuah pulau bernama Nias. Mungkin anda sudah seringkali mendengar Nias dengan segala keindahan alamnya dan kebesaran budaya megalitikumnya. Bahkan mungkin sebagian dari anda pernah melihat kebesaran budaya Nias dari atas lembaran uang 1000 rupiah cetakan tahun 1992. Dalam uang pecahan 1000 rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1992 tersebut menunjukan sebuah budaya tradisional Nias yang bernama hombo batu atau lebih dikenal dengan lompat batu.

Hombo batu tersebut merupakan sebuah budaya yang dilakukan Suku Nias untuk menunjukan kedewasaan dari anak-anak mereka, hingga akhirnya bisa mendapatkan gelar kedewasaan dan bisa memakai seragam perang kebanggan suku tersebut. Hombo batu dianggap sebagai salahsatu ritual penting yang sangat serius dan memiliki posisi penting bagi Suku Nias.

Nias adalah sebuah lokasi menarik, sebab Nias sendiri merupakan sebuah loksai yang menjadi tempat berkembangnya sebuah peradaban dan budaya sejak 30.000 tahun yang lalu. sehingga bisa dibayangkannya betapa mengagumkannya budaya yang berkembang dan hingga kini masih bisa dirasakan keberadaan dan peninggalannya. Mengunjungi Pulau Nias seakan memasuki atmosfir baru, di mana ruang dan waktu seakan berhenti tepat di masa megalit sedang berkembang. Meskipun demikian bukan berarti orang-orang yang mendiami Nias tertutup dari sentuhan budaya luar. Suku Nias sangat terbuka dengan berbagai perkembangan serta kunjungan wisatawan ke pulau ini.

Tidak hanya berhenti pada kebudayaannya saja, bagi anda petualang sejatii yang sangat mencintai laut dan ombak, maka tak perlulah Hawaii, ombak di Nias ini memiliki keindahan yang setara bahkan mungkin lebih. Keindahan matahari terbit yang tersaji saat anda bersantai di pinggiran pantai, akan menutup hari indah liburan anda di pulau yang mengagumkan ini.

Menyusuri Kearifan dan Keindahan Nias

Begitu anda menjejakan kaki di Pulau Nias, perjalanan kemudian akan berlanjut menggunakan kendaraan umum sejenis opelet atau minibus. Baru saja perjalanan dimulai anda justru telah disuguhi berbagai keindahan alam khas Nias dengan perbukitan dan pantai-pantai indah yang terpampang di hadapan mata.

Beragam kegiatan bisa anda lakukan, tapi yang paling pertama harus anda lakukan adalah melihat budaya dan kebesaran peninggalan sejarah yang terdapat di Nias, beberapa desa seperti Bawatomataluo dan Hilisimae akan menunjukan kepada anda bagaimana mereka mempertahankan warisan nenek moyangnya secara sangat konsisten. Rumah-rumah tradisional, tari-tarian perang dengan baju-baju khas kebesaran warganya, hingga budaya yang sangat terkenal ke seantero dunia, yakni lompat batu akan menjadi sajian utama dan pengalaman hebat yang tidak akan pernah bisa anda lupakan begitu saja.

Terkenal dengan pusat budaya megalitikum, maka anda akan menemukan berbagai batu-batu peninggalan masa lampau dalam bentuk batu-batuan ukir, peralatan rumah tangga, ragam benda-benda penanda kebangsawanan dan beragam benda lainnya yang bisa anda temukan dalam musium yang dikelola oleh sorang pastor berkebangsaan Jerman, ia sangat cinta dengan budaya Nias hingga menetap selama puluhan tahun lamanya dan mengkoleksi beragam peninggalan berharganya. Situs-situs megalith juga banyak tersebar di Nias, salahsatu spot terbaik yang menyimpan kebesaran budaya itu terdapat di sebuah dataran tinggi Gomo. Perjalanannya yang terhitung sulit dan penuh dengan petualangan seakan menjadi cerita lain yang akan mengiringi anda menemukan arca-arca kuno hasil peninggalan masa lalu tersebut.

Sajian terakhir yang tidak boleh anda lewatkan, tentunya adalah bercengkrama dengan ombak, dan bersantai di tepian pantai Nias. Anda tak perlu ragu dengan kindahannya, sebab dengan reputasinya sebagai surga selancar bumi adalah sebuah hal yang tak terbantahkan lagi.

Akses Wisata dan Transportasi

Akses transportasi menuju Nias sebenarnya masih dalam tahap berkembang, namun sudah cukup memadai untuk anda yang ingin berwisata ke Nias. Anda bisa menggunakan transportasi udara atau air untuk sampai di Pulau Nias dengan pintu gerbangnya adalah Gunung Sitoli.

Jalur air yang biasa ditempuh oleh para wisatawan adalah menggunakan jalur Sibolga menuju Gunung Sitoli dengan fasilitas Ferry , dengan waktu tempuh mencapai 10 jam perjalanan.

Jalur udara, anda bisa menggunakan penerbangan perintis dari Medan ke Gunung Sitoli dengan waktu tempuh hanya memakan waktu 1 jam perjalanan saja. Penerbangan ini melayani hingga 5 kali penerbangan setiap harinya.

Akomodasi Wisata Nias

Bagi anda yang berkunjung Ke Nias maka untuk akomodasi wisata selama di sana mungkin tidak akan semewah pulau-pulau wisata lainnya di Indonesia seperti Bali, namun anda bisa menemukan beberapa losmen atau mungkin rumah-rumah penduduk yang bisa dijadikan sebagai lokasi menginap anda selama berpetualang dan menikmati alam indah Nias.

Untuk mengisi perut selama liburan, anda tidak perlu khawatir, sebab Nias memiliki ragam kuliner yang bisa dicicipi kelezatannya. Meskipun demikian, bagi anda wisatawan muslim harap memastikan terlebih dahulu jenis makanan yang anda pesan atau makan, sebab beberapa makanan tradisional Nias memiliki bahan utama dari daging babi.

Tips Selama Berwisata

Berencana pergi ke Pulau Nias dan berinteraksi dengan budaya serta alam indahnya? Berikut ini ada beberapa tips yang bisa anda ikuti, sebab dengan pengaruh budaya yang masih besar kita juga harus mencoba mengikuti dan menghormati kebiasaan masyarakat sekitar, sesuai dengan pepatah “Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung.” Berikut ini adalah tipsnya.

  1. Kebanyakan warga dan masyarakan di sana khususnya masyarakat adat masih terbiasa dengan bahasa dan cara berkomunikasi daerah, oleh karena itu mempelajari beberapa kata yang biasa digunakan sehari-hari rasanya bisa membantu komunikasi anda agar lebih lancar.
  2. Bagi anda kaum laki-laki yang ingin mencoba berkunjung, cobalah untuk tidak terlalu menggoda para perempuan Nias, sebab di Nias sendiri pergaulan antara laki-laki dan perempuan itu sangat dibatasi.
  3. Berpakaianlah yang sopan dan tertutup. Bahkan untuk berenang juga disarankan tidak memakai pakaian renang terbuka, khususnya bagi para perempuan. Dalam penggunaan celana diusahakan melebihi lutut.
  4. Jika anda hendak memberi kepada orang Nias, perhatikan jumlahnya. Jangan samapai anda memberikan benda tersebut dalam jumlah ganjil yaitu tiga, sebab bagi warga Nias sendiri angka tiga dalam pemberian merupakan sebuah penghinaan.
  5. Karena sebagian besar wilayahnya masih bernuansa alami dan tradisional, maka berhati-hatilah saat berkendara. Tak ada lampu lalu lintas yang bisa anda temui, bahakn rambu serta petunjuk lainnya.
  6. Bagi anda yang berniat mencoba ombak Nias dengan berselancar, datanglan pada Bulan April hingga Bulan Oktober.

Sangat mengagumkan bukan? Segeralah cari partner perjalanan anda dengan cara share artikel dan videonya kepada teman, sahabat atau keluarga anda. Jangan lupa berikan komentar dan pendapat anda mengenai pesona yang tersaji dari keindahan dan keagungan budaya Pulau Nias.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *