Memiliki seorang anak dalam keluarga tentu menjadi dambaan untuk siapa saja. Tawa kecil dan tangis manja dari sang anak bisa sangat menyentuh dan menjadi hal yang menyenangkan untuk para orangtua. Tak heran hal ini akan membuat setiap orangtua semakin mencintai dan menyayangi buah hatinya dengan lebih erat.
Kasih sayang orangtua kepada anaknya adalah kasih yang sepanjang masa. Besarnya rasa sayang ini seolah tak akan pernah tergantikan tak tidak pula bisa didapatkan dari oranglain yang sama besar kasihnya terhadap kita semua. Adalah hal yang wajar bagi orangtua menunjukan kasih sayang mereka pada anak-anaknya.
Memeluk, mencium, membelai, menemani, bermain riang bersama dengan si anak akan tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan untuk anak-anak. Dimana lewat hal ini mereka akan dapat merasakan betapa besar dan melimpahnya kasih sayang yang diberikan oleh kedua orangtuanya untuk mereka.
Akan tetapi, memiliki seorang anak dikehidupan ini bukan hanya tentang bagaimana menghujani mereka dengan kasih sayang. Bukan pula tentang memanjakan mereka dengan harta dan kekayaan yang akan membuat mereka senantiasa senang sepanjang harinya.
Namun tanggung jawab penting yang harus dilakukan oleh orangtua pada seorang anak adalah mendidik, mengurus dan mendisiplinkan mereka dengan baik. Hal ini dikarenakan rentan usia anak yang tidak akan terus-terusan menjadi seorang balitalah yang perlu diperhatikan.
Seiring berjalannya waktu, anak-anak kita akan tumbuh besar dan perlu berbaur dengan lingkungannya. Dunia yang keras diluar sana perlahan akan mereka hadapi. Sehingga pendidikan dan pola asuh orangtualah yang akan menentukan bagaimana kemampuan anak dalam beradaptasi dengan lingkungan dunia yang baru.
Oleh karenanya, memanjakan anak memang bukanlah kesalahan atau pula sebuah dosa. Hal ini sah-sah saja dilakukan apalagi jika mengingat kehadiran anak ini sudah kita nanti-nanti sejak dulu.
Akan tetapi, ada kalanya pola didik yang tegas perlu dilakukan demi mempersiapkan mental anak menghadapi usia dewasa agar mereka mampu bersaing dan berbaur dengan kehidupan dan dunianya yang keras.
Hal yang sama tergambar dalam video inspirasi yang akan kami tayangkan kali ini. Dalam video komersil berdurasi tak kurang dari 3 menit ini menggambarkan betapa sikap seorang ayah yang terkesan dingin dan tidak peduli pada putranya sendiri.
Bahkan ketika sang putra sudah berjuang dan bekerja keras demi mencapai mimpi dan angan-angannya. Reaksi si ayah Nampak biasanya saja, bahkan bisa dikatakan si ayah seperti tidak menaruh peduli sama sekali pada buah hatinya yang sudah bekerja keras.
Sampai pada akhirnya ia merasa diperlakukan tidak adil oleh ayah kandungnya sendiri meledakkan amarahnya dan menuduh ayahnya tidak menyayanginya sama sekali. Tidak seperti kasih sayang ibunya dan support besar yang diberikan oleh si ibu dalam setiap langkahnya.
Akan tetapi, ketika si ibu menceritakan alasan mengapa si ayah melakukan hal tersebut pada anak mereka. Si anak akhirnya menyadari bahwa selama ini ia telah keliru menganggap si ayah jahat dan tidak berperasaan. Ia pun menangis dan seolah menyesali perbuatannya tersebut.
Lantas seperti apa sih alasan sebenarnya yang melatarbelakangi hal ini dapat terjadi? Yuk simak informasinya dibawah ini. Anda mungkin akan sama terkejutnya dengan kami dan bahkan mungkin alasan ini akan membuat anda terharu melihatnya.
Bagaimana menarik bukan? Jangan lupa bagikan video inspirasi ini dengan teman dan sahabat dengan klik tombol share yang akan muncul berikut ini.